Thereare several methods of performing depth of field effects in Unreal Engine 4 (UE4) that you can use. These have been broken into two categories: Cinematic: This method provides a cinematic and filmic look to depth of field effects. Adjustments for this method align more with common camera options available in photography and cinematography.Ada banyak sekali teknik pengambilan gambar yang perlu Anda pelajari jika ingin menjadi fotografer handal. Terlebih jika Anda menggunakan kamera DSLR atau mirrorless. Pengambilan gambar akan dilakukan secara manual termasuk menggunakan Depth of Field yang gampang-gampang susah. Setelah menguasai teknik Depth of Field atau sering disebut dengan nama DOF ini, gambar yang dihasilkan bisa tajam dan memiliki fokus. Jadi, tidak asal memotret saja, tapi juga mempertimbangkan aspek panjang lensa sampai ke aperture. Apa itu Depth of Field?Faktor yang Mempengaruhi Depth of Field1. Aperture2. Jarak Kamera dengan Objek3. Panjang Fokus Lensa4. Ukuran SensorJenis Depth of Field1. DOF Sempit2. DOF LebarRumus Depth of FieldLensa dengan Kecepatan TinggiTips Sederhana Seputar DoF Apa itu Depth of Field? Saat memperhatikan gambar, pasti Anda akan menemukan mana objek yang tampak dengan jelas dan mana saja objek yang agak blur. Objek yang tampak jelas memiliki fokus yang baik dan di sekitarnya jadi seperti latar belakang yang mendukungnya. Dengan kata lain, Depth Of Field DOF adalah cara lensa dalam menampilkan kedalaman ruang berdasarkan perbedaan rentang jarak objek dalam menghasilkan variasi fokus pada gambar. Teknik pemotretan yang memberikan fokus pada satu atau beberapa objek ini diberi nama depth of field atau DOF. Dengan teknik ini, gambar yang diambil bisa memiliki ketajaman sempurna dan tampak lebih menonjol dari yang lain. Kalau Anda menggunakan kamera kekinian, DOF ini mirip sekali dengan efek bokeh. Jadi, hanya ada satu objek yang jadi fokus dan hasilnya tajam. Objek lain umumnya jadi blur tapi tidak sempurna karena seperti dipaksakan. Blur yang mengelilingi gambar yang tajam juga harus memiliki transisi yang baik. Jadi, gambar terlihat lebih natural. Oleh karena itu, teknik pengambilan gambar secara manual dengan mempertimbangkan banyak aspek dan faktor sangat penting untuk dipelajari. Faktor yang Mempengaruhi Depth of Field DOF umumnya tidak secara otomatis bisa dipakai, itulah kenapa cara ini menjadi teknik yang agak sulit untuk dipelajari. Supaya Anda memahami DOF lebih dalam, ada beberapa faktor yang harus dimantapkan terlebih dahulu, berikut selengkapnya 1. Aperture Aperture sering disebut sebagai bukaan dari lensa. Saat bagian dari aperture ini terbuka, cahaya akan ikut masuk ke dalam dan memberikan kecerahan pada objek. Itulah kenapa bukaan yang besar atau kecil mempengaruhi DOF dari objek yang akan diambil gambarnya. Secara teori, aperture yang terlalu besar membuat gambar tidak terlalu bagus dari sisi fokus. Sebaliknya kalau aperture disetel lebih kecil, fokus akan menjadi lebih baik dan gambar semakin tajam khususnya pada jarak tertentu. Lakukan eksplorasi terkait dengan aperture ini dengan baik dengan mengecek hasil foto dari objek yang sama berkali-kali. Anda akan menemukan formula sendiri sehingga masalah bukaan ini bisa lebih dikuasai lagi. Anda tidak perlu terus menggunakan aperture yang ukurannya kecil. Karena objek yang kita foto tidak hanya satu jenis saja. Kadang dengan bukaan besar hasilnya jauh lebih bagus. Jadi, jangan berpatokan pada teori saja, ya! 2. Jarak Kamera dengan Objek Jarak kamera dengan objek juga berpengaruh dalam teknik DOF. Karena kita bisa mendapatkan gambar dengan objek yang bervariasi. Misal Anda ingin mendapatkan fokus pada objek yang kecil dan tunggal, jarak umumnya diperkecil agar sisi lain tidak terlihat. Sebaliknya kalau objek yang akan diambil gambarnya lebar, Anda bisa agar geser ke belakang agar semua objek masuk ke dalam lensa. Setelah semua masuk, baru Anda bisa mengatur fokusnya agar sesuai dengan keinginan. Masalah jarak ini sebenarnya agak intuitif dan tidak terlalu teknikal. Kalau Anda merasa hasil bidikan kurang sempurna, jarak bisa dipanjangkan atau dipendekkan. Ingat, apa yang dilihat oleh mata dan lensa adalah yang paling baik daripada tekniknya. 3. Panjang Fokus Lensa Lensa dengan fokus pendek dianggap yang paling baik untuk memberikan DOF pada objek. Sebaliknya, lensa tele yang fokusnya lebar dianggap tidak terlalu baik. Hal ini dibuktikan dengan mengambil gambar dengan jarak yang sama. Sebenarnya masalah fokus lensa ini Anda bisa mengikuti teori yang sudah dibahas di atas. Namun, Anda juga bisa menggunakan apa yang dilihat pada mata sebagai patokannya. Biasanya masalah cahaya, kualitas kamera, dan ketepatan pengambilan gambar juga berpengaruh. 4. Ukuran Sensor Banyak yang mengatakan kalau sensor dari kamera yang kecil bisa menghasilkan gambar dengan kualitas yang sempurna. DOF akan terlihat dengan jelas dan tajam. Sebaliknya, kamera dengan sensor yang terlalu besar menghasilkan gambar dengan kualitas yang biasa saja. Anda boleh mengikuti teori yang dipakai oleh banyak orang itu. Namun, kembali lagi pada jenis kamera yang saat ini Anda gunakan. Antara satu kamera dengan lainnya memiliki perbedaan sehingga teori itu sedikit sulit untuk dipakai secara umum. Umumnya fotografer profesional menggunakan sensor yang berkualitas alih-alih menggunakan yang besar atau kecil. Yang penting mereka bisa menyesuaikan dengan jarak dan bukaan pada lensa untuk mendapatkan gambar dengan kualitas baik serta DOF yang sempurna. Jenis Depth of Field Secara umum ada dua jenis DOF yang banyak digunakan oleh fotografer. Keduanya bisa digunakan sesuai dengan kebutuhan fotografi Anda. 1. DOF Sempit Foto ini diambil dengan nilai Aperture F/2 Objek yang tidak terlalu besar membutuhkan DOF yang sempit agar fokusnya sempurna dan tidak melenceng. Untuk melakukan ini aperture akan dibuat agak lebar. Anda bisa menyesuaikan jaraknya dengan bergerak maju atau mundur agar hasilnya sempurna. DOF dengan ruang sempit ini akan membuat objek tampak lebih tajam dan sisi di belakang atau di depannya tampak lebih kabur. Anda bisa melakukan coba-coba dengan jarak dan aperture untuk mendapatkan hasil yang sempurna. 2. DOF Lebar Pengaturan Aperture f/22 Apabila objek yang akan diambil fokusnya agak lebar, maka aperture harus dibuat lebih kecil. Dengan begitu, objek akan mendapatkan fokus yang merata. Tidak hanya di satu titik saja, tapi juga di sekelilingnya. Supaya bisa memahami DOF yang melebar ini Anda tidak bisa melakukannya dengan asal-asalan. Pastikan untuk menyetel aperture dan membuat jarak yang sesuai. Lambat laun Anda akan memahami sendiri dan terbiasa meski tidak harus memakai rumus. Rumus Depth of Field Kalau Anda melihat rumus tentang depth of field di internet, sebagian besar menggunakan cara yang cukup rumit dan kadang sulit dipahami oleh pemula. Karena hitungannya sangat teknikal dan cenderung seperti pelajaran fisika. Nah, untuk memudahkan Anda untuk melakukan penghitungan, gunakan rumus di bawah ini sebagai pendekatannya. Kalau Anda ingin memakai formula asli bisa memakai seperti yang sudah dituliskan di Wikipedia. Namun, untuk pendekatan bisa memakai di bawah ini. DoF≈2S×S/H= 2Acs/f² A adalah aperture, c adalah circle of confusion, f merupakan focal length, s adalah jarak ke objek, H merupakan hyperfocal distance. Atau jika Anda ingin memakai formula asli, Anda bisa mengunjungi website dan akan mengkalkulasi secara otomatis sesuai kebutuhan. Lensa dengan Kecepatan Tinggi Ketika membahas tentang kecepatan sebuah lensa, maka erat kaitannya dengan seberapa besar bukaan lensa dapat dibuka. karena bukaan aperture yang lebih besar akan meningkatkan kecepatan dengan jumlah cahaya yang sama. Lensa prime dengan kualitas tinggi seperti 35mm, 50mm atau 85mm akan turun serendah f / 2 atau bahkan f / akan menghasilkan Depth of Field yang sangat tipis. Untuk bidikan potret dengan 50mm f / Anda bisa fokus pada mata, dan ujung hidung akan tetapi akan buram pada telinga. Jika lensa Anda adalah 24-105mm f / hingga f / artinya pada 24mm Anda dapat mencapai serendah f / tetapi ketika di-zoom ke 105mm, aperture terbesar yang didapat adalah f / Tips Sederhana Seputar DoF Untuk meningkatkan area Depth of Field Lebar Gunakan aperture kecil angka yang lebih tinggi mis. f / 16 atau f / 22Gunakan lensa wide. Misalnya. 14mm atau 24mmTempatkan objek jauh dari kamera. Untuk menghasilkan area Depth of Field yang sempit Gunakan aperture besar. Misalnya. F / atau f / in lensa. Misalnya. 80mm atau 200mmDekatkan objek ke lensa. Ternyata depth of field atau DOF ini sangat penting dalam dunia fotografi. Kalau Anda masih sangat pemula, teknik ini harus dikuasai dengan baik agar kualitas foto mengalami peningkatan. Selanjutnya, Anda bisa menguasai teknik lain yang sekiranya cocok dengan style foto. Memahami DOF ini tidak mudah, apalagi ada hitungan rumusnya agar akurat. Namun, balik lagi kalau masalah pengambilan gambar itu juga menggunakan rasa dan insting. Dua hal itu harus Anda asah berbarengan dengan hal-hal yang sifatnya sangat teknikal. HowTo Ip Unban Yourself From A Minecraft Server
Image Credit Flickr Cara obyek direproduksi dalam sebuah foto bisa sangat berbeda dari bagaimana ia tampil ketika diambil gambarnya. Ketika Anda menatap dengan mata Anda ke seluruh obyek, segala sesuatu di dalamnya tampak kurang lebih sama tajam, tapi kadang-kadang hanya fokus bagian tertentu obyek foto sehingga tampak tajam dan tampak blur di bagian selainnya. Disini akan kita bahasa penjelasan mengenai DOF. Zona ketajaman ini disebut depth-of-field DOF, yaitu ketajaman yang membentang ke depan dan ke belakang dari titik yang benar-benar menjadi fokus pada saat itu. Ukuran zona ketajaman ditentukan oleh tiga faktor utama – aperture atau bukaan lensa, panjang fokus lensa dan jarak Anda dari subjek. Memvariasikan ketiga elemen ini memungkinkan Anda mengontrol hampir penuh atas hasil depth-of-field dalam foto/gambar. Ilustrasi Depth of Field area ketajaman Ketika sebagian besar bagian obyek pada gambar terlihat tajam, maka kita katakan DOF luas. Bila hanya beberapa bagian saja yang tajam, maka kita katakan DOF sempit atau terbatas. Apakah kita akan menggunakan depth-of-field luas atau sempit tergantung pada konsep dan bagaimana ingin menggambarkan obyek terkait. Tiga faktor utama yang dapat digunakan untuk mengontrol DOF. Faktor Utama Penentu DOF 1. Aperture Lensa Hubungan langsung antara aperture dan depth-of-field yaitu semakin kecil aperture, semakin luas depth-of-field artinya semakin banyak bagian yang tajam dan sebaliknya, semakin besar aperture semakin sempit depth-of-field semakin sedikit bagian yang tajam. Jadi jika Anda ingin mendapatkan sebanyak mungkin bagian foto yang tajam, setting sekecil mungkin aperture – misal antara f/16, atau bahkan f/22 jika lensa mendukung. Jangan lupakan kondisi pencahayaan, mungkin perlu menggunakan tripod atau bentuk lain yang membuat kamera stabil karena dengan aperture kecil kecepatan shutter membutuhkan lebih lama sehingga menciptakan risiko hasil foto blur karena kamera-goyang. Namun, jika Anda ingin memusatkan perhatian hanya pada satu bagian dari obyek foto, dan membuang sisanya agar blur/out-of-focus, sebaiknya pilih aperture besar. Seberapa besar persisnya ini bisa tergantung pada aperture maksimum lensa yang Anda gunakan. Pada lensa standar 50mm bisa f/1,7 f/1,8 atau f/2, tetapi untuk standar biasanya sekitar f/3,5 atau f / 4,5. Untuk pengambilan gambar pada umumnya, bila Anda ingin sebagian besar bagian foto tajam, Anda bisa mengatur aperture sekitar f/8 sampai f/11. Ini bisa dicapai dengan setting mode eksposur Program dimana akan diatur secara otomatis oleh kamera. Bila memungkinkan Anda harus mengambil kendali seleksi aperture dan menggunakan Aperture-Priority atau mode manual. Berikut adalah contoh bagaimana menggunakan lensa Nikon lama untuk membantu menunjukkan skala dan kedalaman lapangan berdasarkan aperture yang dipilih. Lensa diatur ke aperture f/8, segala obyek dari jarak infinity simbol yang terlihat seperti angka delapan ke jarak 5kaki akan tampak tajam. Lensa diatur ke aperture f/22, segala obyek dari jarak infinity simbol yang terlihat seperti angka delapan ke jarak 2 kaki akan tampak tajam. 2. Panjang Fokus Lensa Menggunakan lensa wide-angle Anda akan mendapatkan keuntungan dari depth-of-field yang luas, yang membuatnya mudah untuk menjaga semua bagian obyek dalam foto dalam fokus. Semakin lebar sudut view, semakin besar dept-of-field. Sebaliknya jika menggunakan lensa tele maka depth-of-field lebih terbatas. Semakin besar focal-length lensa tele, semakin membatasi zona ketajaman. Sebagai contoh pengaruh menggunakan focal length yang berbeda adalah. Lensa Nikon 28mm wide-angle di f/22 akan memberikan hasil yang tajam dari jarak 2 kaki hingga jarak infinity tak terbatas. Sedangkan lensa Micro Nikkor 55mm dari jarak 7 kaki hingga infinity. Dan lensa Nikkor 105mm dari jarak sekitar 28 meter hingga tak terbatas. 3. Jarak Kamera ke Obyek Semakin dekat kamera dengan obyek foto maka semaki terbatas depth-of-field atau ruang ketajaman. Bahkan, saat pengambilan foto close-up atau macro maka ruang ketajaman akan menjadi sangat sempit hanya beberapa milimeter di depan dan di belakang obyek. Jadi di atas adalah penjelasan secara teorinya, perlu banyak berlatih praktek langsung sekian lama untuk mendapatkan feel mengenai DOF ini. Bersambung ke Bagian-2 yaitu contoh teknik umum menggunakan depth-of-field Bagian Kedua source Author Recent Posts A writer and photographer with a passion for technology, astronomy, and virtual reality. Skilled in multiple programming languages, specializing in software architecture.
Thedistance between the camera and the subject in the first set of images is 1.5 meters. I reduced the aperture after each shot. Nearly half a meter separates the two sets of lenses. There are two things to keep in mind. The depth of field (DoF) increases as the aperture is shrunk in each image.
Tentang Depth of Field DOF Dalam Fotografi BELAJAR FOTOGRAFI - Apakah sahabat sedang mencari informasi tentang BELAJAR FOTOGRAFI ?, Nah isi dalam Artikel ini disusun agar pembaca dapat memperluas pegetahuan tentang Tentang Depth of Field DOF Dalam Fotografi BELAJAR FOTOGRAFI, kami telah mempersiapkan artikel ini dengan referensi dari semua pembahasan untuk anda baca dan ambil informasi didalamnya. mudah-mudahan isi postingan Artikel Pemula, yang kami suguhkan ini dapat anda pahami. baiklah, selamat membaca. Judul Tentang Depth of Field DOF Dalam Fotografi BELAJAR FOTOGRAFIlink Tentang Depth of Field DOF Dalam Fotografi BELAJAR FOTOGRAFI Tentang Depth of Field DOF Dalam Fotografi BELAJAR FOTOGRAFI Depth of Field DOF atau ruang ketajaman atau kedalaman ruang adalah penjelasan tentang seberapa luas area yang tajam dan area yang tidak tajam blur pada sebuah gambar. Dalam artikel ini kita akan membahas seperti apa itu yang dimaksud ruang ketajaman dan faktor yang mempengaruhi terjadinya DOF lebar maupun DOF sempit. Pada gambar pertama di atas area yang tajam terletak pada subjek patung utamanya kepala dan sedikit area duduk patung, selain dari itu semua area dalam frame tampak blur. Nah, seberapa luas area yang tajam dan seberapa luas area yang blur pada gambar di atas itulah inti pembahasan dari depth of field. Sedangkan arti kata "tajam" di sini adalah bagian dari gambar yang detailnya jelas terlihat dan tidak mengalami blur. Depth of field ini berprioritas pada seberapa luas area yang tajam pada gambar dan menyisakan bagian yang tidak tajam blur. Dan juga menjadi salah satu variabel yang ikut mendukung intensitas blur pada background. Perbedaan DOF Lebar & DOF Sempit DOF yang lebar dan DOF yang sempit adalah tidak lain merupakan luas dan sempitnya area yang tajam pada gambar. Jadi ketika area yang tajam lebih luas ketimbang area yang blur maka ia dikatakan sebagai DOF lebar, begitupula sebaliknya. Mudah dipahami kan? Contohnya seperti subjek patung di atas, yang karena area yang tajam tidak begitu luas yaitu hanya pada subjek patung khususnya area kepala dan sedikit area duduk patung, sedangkan area yang blur lebih luas sehingga foto di atas dikategorikan sebagai DOF sempit. Sedangkan contoh sederhana untuk DOF lebar coba Anda perhatikan sebuah foto yang diambil menggunakan kamera ponsel. Pada umumnya foto yang dihasilkan oleh kamera ponsel adalah DOF lebar yang dimana hampir semua bagian foto tampak jelas, bahkan mungkin Anda pernah melihat tidak ada satu bagianpun dari gambar yang mengalami blur. Faktor Terbentuknya Depth of Field Faktor utama yang mempengaruhi depth of field ini adalah bukaan lensa yang juga disebut sebagai aperture atau diafragma. Jadi, kunci untuk memberlakukan "seberapa luas area tajam" yang akan terjadi pada gambar adalah tergantung dari penggunaan aperture atau difragma lensa. Teorinya yaitu semakin lebar bukaan aperture yang digunakan maka semakin sempit area tajam pada gambar, begitupula sebaliknya. Selamat belajar!! Demikianlah Artikel Tentang Depth of Field DOF Dalam Fotografi BELAJAR FOTOGRAFISekianlah artikel Tentang Depth of Field DOF Dalam Fotografi BELAJAR FOTOGRAFI kali ini, mudah-mudahan bisa memberi manfaat untuk anda semua. baiklah, Karena keterbatasan pengetahuan maupun pengalaman kami, Kami yakin masih banyak kekurangan dalam makalah ini, Oleh karena itu kami sangat mengharapkan saran dan kritik yang membangun dari pembaca demi kesempurnaan artikel ini.
Movingthe subject even just a little further away causes the blurry region to get big fast. This is called Shallow Depth of Field. Now, just a tiny slice of our scene will be in focus. So with a small aperture, or large F Stop, the depth of field is deep. The entire scene is in focus. With a larger aperture, or smaller F Stop, the depth of
Profundidade de campo "depth of field" em inglês, ou simplesmente DOF é a relação entre o objeto focado e tudo o que está ao redor. Trocando em miúdos, ela define o quanto um objeto está focado em relação aos demais assuntos em uma cena. Cachorro como objeto central da foto, em foco Foto Reprodução — Foto TechTudo A profundidade de campo tem relação direta com o foco, com a nitidez de uma fotografia. São três os itens considerados para construi-la a abertura de lente, distância focal e a proximidade entre o fotógrafo e o objeto. Você pode conferir as técnicas para deixar o fundo de fotos desfocado em artigo publicado pelo TechTudo. Para que serve a profundidade focal? Importante para dar a nitidez necessária ao objeto, cena ou modelo, a profundidade de campo também é a dica para quem quer fazer fotos com uma pitada de arte. O desfoque se tornou uma marca interessante para produzir composições sofisticadas. Retratos, por exemplo, se saem bem ao ter o efeito aplicado. Não à toa, o Photoshop implementou recurso com o mesmo efeito para gerar em fotos "prontas". saiba mais
X5B3y.